3 Metode Analisis Menu F&B untuk Meningkatkan Profitabilitas

Hospitama
0

 

Aktifitas  Chef di Kitchen (source:pexel.com)

HC-Dalam dunia bisnis Food & Beverage (F&B), menu bukan sekadar daftar hidangan yang ditawarkan kepada pelanggan, melainkan elemen kunci yang menentukan keberhasilan operasional. Salah satu tantangan terbesar bagi pemilik restoran atau kafe adalah menentukan menu mana yang harus dipertahankan, diperbaiki, atau bahkan dihilangkan. Untuk membuat keputusan yang tepat, diperlukan analisis menu berbasis data. Ada tiga metode utama yang sering digunakan, masing-masing dengan pendekatan dan tujuan berbeda: Food Cost Percentage AnalysisContribution Margin Analysis, dan Goal Value Analysis.

 

Metode pertama, Food Cost Percentage Analysis, berfokus pada efisiensi biaya. Metode ini mengukur persentase biaya bahan baku terhadap harga jual sebuah menu. Semakin rendah persentasenya, semakin baik dari segi biaya. Namun, analisis ini juga mempertimbangkan popularitas menu. Misalnya, sebuah menu dengan food cost 20% dan penjualan tinggi tentu lebih menguntungkan dibandingkan menu dengan food cost 30% yang jarang dipesan. Dengan pendekatan ini, pebisnis dapat mengidentifikasi menu yang memberikan efisiensi biaya tanpa mengorbankan penjualan.

 

Sementara itu, Contribution Margin (CM) Analysis mengambil pendekatan berbeda dengan berfokus pada keuntungan absolut per item, bukan sekadar persentase biaya. Metode ini menghitung selisih antara harga jual dan biaya bahan baku, sehingga memberikan gambaran nyata tentang seberapa besar profit yang dihasilkan setiap kali menu tersebut terjual. Contohnya, meskipun sebuah steak memiliki food cost yang lebih tinggi dibandingkan salad, margin kontribusinya mungkin jauh lebih besar karena harga jualnya yang premium. Dengan demikian, meskipun biayanya lebih tinggi, menu tersebut justru bisa lebih menguntungkan dalam jangka panjang.

 

Terakhir, Goal Value Analysis menggabungkan berbagai faktor secara komprehensif, termasuk food cost percentage, popularitas, harga jual, dan margin kontribusi. Metode ini memberikan skor numerik yang membantu pebisnis membandingkan berbagai menu secara objektif. Menu dengan skor tinggi biasanya merupakan yang paling menguntungkan dan populer, sementara menu dengan skor rendah perlu dievaluasi ulang atau bahkan dihilangkan. Pendekatan ini sangat berguna bagi restoran dengan banyak variasi menu, karena memungkinkan analisis yang lebih mendalam dan terstruktur.

 

Lalu, metode mana yang paling efektif? Jawabannya tergantung pada tujuan bisnis. Jika fokusnya adalah pengendalian biaya, Food Cost Percentage Analysis bisa menjadi pilihan utama. Namun, jika tujuannya adalah memaksimalkan keuntungan per item, Contribution Margin Analysis lebih sesuai. Sementara itu, Goal Value Analysis cocok untuk pebisnis yang ingin melihat gambaran besar dengan mempertimbangkan berbagai aspek sekaligus. Idealnya, kombinasi ketiga metode ini akan memberikan hasil analisis yang lebih akurat dan komprehensif.

 

Untuk menerapkannya, pebisnis F&B disarankan melakukan evaluasi menu secara berkala, misalnya setiap 3-6 bulan. Selain itu, penting juga untuk terus menguji menu baru berdasarkan data penjualan dan preferensi pelanggan. Dengan pendekatan yang tepat, analisis menu tidak hanya membantu mengoptimalkan biaya, tetapi juga meningkatkan profitabilitas bisnis secara keseluruhan. Jadi, sudah siap menganalisis menu bisnis Anda hari ini?(*)

 

#hospitality #konsultanhotel ##horeca

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)